Berita Internasional, Sudan Selatan – Selama pertempuran yang berlangsung dalam dua minggu terakhir, ribuan orang mengungsi dari rumah mereka.
Pejabat di negara bagian Sungai Yei, Sudan Selatan mengatakan, ribuan orang itu diharuskan pergi meninggalkan rumah mereka karena tidak memiliki makanan atau air bersih.
Sementara itu, Komisi Bantuan dan Rehabilitasi di wilayah Sungai Yei mengatakan hingga 6.000 orang yang mengungsi di dalam negeri (IDP) tinggal di bawah pohon di pinggiran kota Yei. Penduduk setempat lainnya melarikan diri menyeberang perbatasan ke Republik Demokratik Kongo utara.
Dalam data yang diberikan itu mengungkapkan, warga melarikan diri dari pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak Front Keselamatan Nasional yang dipimpin oleh Thomas Cirillo.
Seorang saksi mata mengatakan kepada awak media, tentara membunuh warga sipil, memperkosa perempuan, dan membakar seluruh desa.
Pengungsi IDP, Jane Dawa mengatakan penduduk desa yang mengungsi seperti dirinya tidak punya apa-apa untuk dimakan.
Pengungsi IDP James Guya, ayah dari enam anak yang juga melarikan diri bersama anak-anaknya ke tempat penampungan di luar Yei, ia mengatakan perempuan dan anak-anak sangat membutuhkan bantuan.
Moses Mabe, koordinator komisi bantuan dan rehabilitasi untuk wilayah Sungai Yei, mengatakan pemerintah kabupaten dan negara bagian kekurangan dana untuk membantu para pengungsi sehingga pemerintah tidak bisa membantu dan mempertahankan mereka.
Beberapa organisasi kemanusiaan yang beroperasi di daerah itu mengatakan mereka juga kekurangan dana yang diperlukan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada sebagian besar pengungsi.DMS/voa